Teori Dasar

Posted by life Must go On on Friday, March 21, 2014
Pengukuran Arus Dan Tegangan
Untuk mengukur kuat arus di suatu rangkain digunakan amperemeter. Amperemeter itu di pasang seri seperti dalam gambar 1a. mengukur tegangan anatar dua titik dalam rangkaian digunakan voltmeter. Volmeter pengukur tegangan dipasang paralel seperti dalam gambar 1b.
Mengukur serempak baik kuat arus maupun tegangan dapat dilakukan seperti dalam (gambar 1c) maupun dalam gambar 1d.
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr1a.gif

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr1b.gif

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr1c.gif

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr1d.gif
Tetapi pengukuran serempak ini ada kelemahan-kelemahannya. Pada gambar 1c volmeter mengukur tegangan ujung-ujung R tetepi amaperemeter bukan mengukur arus yang melalui R, tetapi sebaliknya pada gambar 1d amperemeter amperemeter mengukur arus melalui R tetapi volmeter tidak mengukur tegangan ujung-ujung R.
Jadi jika pengukuran arus yang dimaksud yang melalui R, tegangan yang dimaksud pada ujung-ujung R, maka baik pada gambar 1c maupun pada gambar 1d, hanya satu alat yang mengukur sebenarnya.
Untuk itu hasil pengukuran perlu dikoreksi dan untuk mengoreksinya perlu diketahui hambatan dalam dari alat (amperemeter dan volmeter).
Mengukur Hambatan Dalam Amperemeter Dan Voltmeter
Baik amperemeter maupun voltmeter hamabatan dalamnya dapat diukur masing-masing dengan 2 cara:
  1. Pengukuran hambatan dalam amperemeter
Cara pertama, lihat gambar 2a : Kalau hasil pengukuran voltmeter adalah V dan hasil pengukuran amperemeter adalah I, maka hambatan dalam amperemeter itu adalah:
Cara kedua, lihat gambar 2b: Pengukuran dilakukan dua kali, mula-mula ketika Rb belum dipasang, misalkan hasil pengukuran amapermeter menunjukan I1. Kemudian Rb dipasang maka penunjukan amperemeter akan berubah, misalkan menjadi I2, maka hamabatan dalam amperemeter adalah :

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr2a.gif

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr2b.gif
  1. Pengukuran hambatan dalam voltmeter. Cara pertama, lihat gambar 3a: Kalau hasil pengukuran ampermeter adalah I dan hasil pengukuran voltmeter adalah V, maka hambatan dalam voltmeter itu adalah :
  1. Cara kedua, lihat gambar 3b : Pengukuran dilakukan dua kali, mula-mula ketika Rb belum dipasang, misalkan hasil,penunujukan voltmeter V1. Kemudian Rb dipasang maka penunjukan voltmeter akan berubah misalkan menjadi V2, maka hambatan dalam voltmeter adalah:
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr3b.gif
Mengukur Batas Ukur Amperemeter Dan Voltmeter
Alat-alat ukur mempunyai batas kemampuan pengukuran, begitu juga alat pengukur arus (amperemeter) dan alat pengukur tegangan (voltmeter) ini. Angka terbesar yang ada pada skala alat ukur itu adalah batas maksimum kemepuan pengukuran alat tersebut.
Untuk mengubah batas ukur baik amperemeter maupun voltmeter perlu tambahan hambatan. Pada amperemeter tambahan hambatan disusun paralel (shunt) sebesar seperti yang terlihat dalam gambar 4a, sedangkan pada voltmeter tambahan hambatan disusun seri seperti yang terlihat dalam gambar 4b.
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_b/images2/gbr4.gif
Misalkan (gambar 4a) batas ukur amperemeter adalah I dan kita inginkan supaya batas ukur menjadi nx1, maka perlu diberi hambatan paralel (shunt) sebesar,
Misalkan (gambar 4b) batas ukur voltmeter mula-mula adalah V dan kita inginkan supaya batas ukur menjadi nxV, maka perlu diberi hambatan seri sebesar:
Mengukur Hambatan R
Ambil sebuah hamabatan yang belum diketahui besarnya (Rx).
Gunakan rangkaian seperti pada gambar 3b unutk menentukan Rx.

http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/images0/blank.gif
Categories: